74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Raskin Berubah Nama Jadi Rastra

Banyumas – Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa mengusulkan agar nama beras miskin atau yang selama ini di kenal dengan raskin agar di ubah namanya. Usulan nama tersebut menjadi beras untuk sejahtera alias rastra. Tidak hanya ganti nama saja namun penyaluran beras untuk kalangan rakyat jelata ini juga di tambah pendistribusiannya. Raskin yang biasanya di berikan 12 kali dalam setahun di harapkan dengan berubah menjadi rastra pembagiannya menjadi 14 kali dalam setahun.
Di tempat terpisah,berkaitan dengan rastra ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Kantornya (3/9) mengatakan,”Bulannya sama,hanya saja ada tambahan dua bulan dalam setahunnya, penambahan distribusi beras untuk sejahtera akan di laksanakan setiap musim paceklik,dengan begitu masyarakat kelas ekonomi bawah tidak akan merasakan harga beras mahal saat terjadi gagal panen.”
Usulan dan pemikiran untuk mengubah nama beras yang di subsidi olwh pemerintah ini muncul saat Mensos mengunjungi Gudang Bulog Divisi Regional Alor di NTT, kemudian di umumkan ketika melakukan peninjauan dan pembagian dan Program Keluarga Harapan atau PKH.
Menurut Khofifah, penggantian nama ini untuk mengubah pemikiran agar beras yang di subsidi dapat merubah masyarakat menjadi lebih sejahtera. Beras rastra di jual dengan harga yang relatif murah dan pemerintah mensubsidi 5 ribu rupiah perkilonya.
Di Banyumas sendiri perubahan nama raskin menjadi rastra tidak berpengaruh bago warga  kalangan yang berhak mendapat jatah, bahkan banyak yang tidak tahu. Ibu Sadim warga Banteran Banyumas saat ditanya soal perubahan tidak tahu.”Ora ngerti mas ana perubahan jeneng,  tapi ya ora ngaruh mas arep dadi rastra apa raskin, sing penting wong sing berhak sing nrima,” demikian dalam bahasa Jawa ”ngapak“ yang kental.(ck)


Posting Komentar

Posting Komentar

close
close