74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Hadapi Tatanan Kehidupan Baru, Pustakawan Unsoed Harus Terus Adaptif

Foto: Kepala UPT Perpustakaan Unsoed Djoko Prasetyo, S.Sos, M.IP.(Rama) 

Purwokerto, Kondisi pandemi Covid-19 telah membuat manusia melakukan banyak perubahan yang fundamental dalam kehidupan.

Situasi yang ada sekarang telah mengharuskan manusia untuk melakukan penyesuaian. 

Adaptasi yang dilakukan, sesungguhnya juga disertai dengan mengadopsi hal-hal baru yang disertai dengan kemahiran yang menunjukkan kualifikasi dan kompetensi kerja  tidak berkurang.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Prof. Dr. Ir. Akhmas Sodiq, M.Sc.Agr saat membuka Workshop Online tentang Pengembangan Skill  Pustakawan dalam situasi kenormalan baru, Rabu (23/7/2020).

"Hal ini tentunya berlaku juga dalam hal pengelolaan perpustakaan.  Pustakawan sebagai yang memiliki kemahiran sekaligus kewenangan dalam mengelola informasi dan perpustakaan, harus memiliki mind set  baru yang disesuaikan dengan situasi yang ada", katanya. 

Foto: Kepala Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah LIPI, Hendro Subagyo.(Rama) 

Hal itu, lanjut Akhmad Sodiq, sangat penting, karena jika masih terjebak dengan pola pikir yang lama, maka amanah Undang-undang nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan akan sulit dilaksanakan. 

"Artinya, dibutuhkan kemahiran baru, penyesuaian baru dan kepemilikan perspektif yang juga baru, untuk memastikan perpustakaan sebagai sumber koleksi yang berfungsi dalam memenuhi kebutuhan pemustakanya tetap berjalan sebagaimana yang diharapkan", tandasnya. 

Untuk itu, kata Akhmad Sodiq, keterampilan pustakawan harus dan harus dikembangkan,  utamanya sesuai dengan kebutuhan yang ada sekarang.

"Bahkan tidak hanya itu,  skill pustakawan sesungguhnya juga harus visioner, yakni mampu satu dua langkah di depan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam proses mencerdaskan kehidupan bangsa", harapnya.  

Selain itu, literasi teknologi menjadi satu kebutuhan yang paling fundamental, karena saat ini semua aktivitas berbasis daring.

"Namun satu hal yang tidak boleh dikesampingkan adalah literasi manusia pengguna dari perpustakaan itu.  Digitalisasi tidak berarti mengabaikan aspek afeksi  dalam pelayanan.  Teknologi bukan berarti menggantikan sentuhan personal dalam pengelolaan.  Teknologi atau digitalisasi, hakikatnya menggenapkan atau menyempurnakan proses pelayanan terhadap pemustaka, yang muaranya adalah meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang berarti mewujudkan peradaban manusia yang lebih baik lagi", tuturnya. 

Dengan kata lain, tambah Akhmad Sodiq, literasi teknologi dan manusia berjalan seiringan, sehingga situasi kenormalan baru dilalui dengan optimal dan sebaik-baiknya. 

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala UPT Perpustakaan Unsoed, Djoko Prasetyo, S.Sos., M.IP. sebelum Workshop online berlangsung. 

"Sebetulnya kita ingin membuat sebuah dokumen-dokumen yang nantinya akan menjadi standar untuk tatanan-tatanan kehidupan baru", katanya. 

Namun kata Djoko Prasetyo, di dunia perpustakaan sesungguhnya tatanan kehidupan baru sudah berjalan lama. 

"Dengan adanya Covid 19, membuat kami terinspirasi dan jadi pemikiran bagi kami bahwa layanan seperti apa atau sistem layanan apa yang bisa kita sajikan kepada para pemustaka  sehingga walaupun mereka berada dimana saja, tidak datang ke kampus, mereka tetap bisa menikmati layanan perpustakaan", ungkapnya. 

Melalui worshop secara virtual itu, dia berharap akan banyak masukkan-masukkan dari stakeholder eksternal agar bisa dilaksanakan. 

"Harapan kami dari workshop online, para pustakawan di Unsoed mempunyai skill dan mereka selalu siap dengan tatanan-tatanan kehidupan baru", tutupnya. 

Workshop online tentang pengembangan skill pustakawan dalam situasi kenormalan baru itu terselenggara atas kerjasama UPT Perpustakaan Unsoed dengan Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah LIPI dan diikuti oleh kurang lebih 500 peserta yang terdiri dari dosen, guru, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan perguruan tinggi dari Sabang sampai Merauke.(Rama)


close
close