74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Rewanda Bujana Cikakak meriah

Wangon, Banyumas-Acara Rewanda Bujana atau memberi makan monyet di Desa CikakakWangon, Banyumas berlangsung sangat meriah dan padati hampir 3000 orang (19/11/16). Ini merupakan kali kedua di laksanakan oleh Dinas Pemuda,Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyumas (Dinporbudpar Banyumas). 

Rewanda Bujana adalah acara upacara adat memberi makan kera.Hal ini di ungkapkan oleh Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein yang hadir bersama Kapolres Banyumas AKPB Gidion Arif Setiyawan yang juga di dampingi oleh beberapa Danramil serta Kapolsek.

Kehadiran Bupati selain menghadiri Rewanda Bujana adalah melakukan Upacara Deklarasi Kebhinekaan Cinta Damai . Hal ini masih berkaitan erat dengan HUT TNI dan Hari Pahlawan.Menurut Husein apel kebhinekaan tersebut juga sebagai pengembangan masyarakat terhadap ketahanan bangsa. Bupati juga menegaskan untuk selalu menjaga kesatuan dan persatuan dengan berpedoman pada 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

"Ibarat buah jambu misalnya,Tuhan menciptakan bermacam macam rasa, ada yang manis, asam, pahit dan lain sebagainya namun di mata Tuhan semua adalah sama yaitu Jambu, Ada banyak yang bisa di dapatkan energinya dari perbedaan tersebut, yaitu kerukunan, persatuan dan kesatuan, serta rasa damai. "Ucapnya saat menjadi Inspektur Apel Kebhinekaan tersebut.

Usai di laksanakan apel tersebut, Bupati dan Kapolres bersama 5 tokoh perwakilan dari Agama Islam, Katholik, Protestan, Hindu dan Budha melakukan penandatanganan deklarasi cinta damai. Penandatanganan tersebut sebagai bentuk kerukunan antar umat beragama di wilayah Banyumas. "ini juga sebagai penangkal radikalisme, tidak ada yang paling berjasa, semua saling bersinergi."Tambahnya.

Sementara itu dari 12 Desa di Wangon juga ikut berpartiipasi memeriahkan Rewanda Bujana. Masing masing desa mengerahkan tokoh dan perangkatnya dengan membawa gunungan buah buahan untuk di berikan kepada Kera. Seperti di ketahui belakangan ini kera kera yang berada di wilayah cagar budaya Desa Cikakak sering turun kerumah rumah warga untuk mencari makan, sehingga hal ini cukup mengganggu kenyamanan.

Dikatakan oleh Kepala Desa Cikakak, Suyitno Dinas Pariwisata dan Pemdes Cikakak sebenarnya menangkap peluang ini sebagai peningkatan arus wisata,yaitu menyadarkan masyarakat  sekitar bahwa ini bukanlah suatu kesulitan, namun dengan memberi makan monyet justru akan mendatangkan wisatawan lokal maupun internasional. "Kita jadikan momentum ini sebagai nilai tujuan wisata."Pungkasnya di sela sela kesibukannya memberi makan monyet.(*)

close
close