74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Prihatin Sungai Serayu dan Minyak Goreng, Eddy Wahono Tiba tiba Tulis Puisi

Foto : Dok.@ctv_co_id

CTVINDONESIA
, GAYA HIDUP
- Sungai Serayu yang beberapa hari ini menjadi pemberitaan hangat di sejumlah media, hal akibat habitat ikan yang muncul kepermukaan. 


Disebutkan ikan ikan seperti Tawes, Baceman, Melem, Pelus dan lain lain pada mbok hingga masyarakat mendapat berkah di Bulan Ramadhan 1443 H.  Namun tidak bagi para pecinta lingkungan khususnya  disekitar Sungai Serayu


Eddy Wahono tokoh Sungai Serayu tidak hentinya mengungkapkan keprihatinanya yang dimuat diberbagai media.


Terbaru Eddy Wahono menuliskan sebuah puisi yang dikutip CTV.co.id dari grup mitra pers Banyumas, Rabu malam (14/4/2022).


Uniknya, isi puisi tersebut tidak hanya tentang Serayu, namun juga kelangkaan minyak goreng dan pedagan mendoan. 


Namun anehnya, diakhir puisi tersebut kata "Bunda", tentu saja ini menarik perhatian warga net. 


Seperti salah satu komentar dari @ndane yang menyebutkan "Nggombal sapa jane romo, sampai nggejug2 bumi. Jen erammmmm🏃‍♂️🏃‍♂️🏃‍♂️"


Ada pula yang mengomentari," Tragis nian..semoga keajaiban datang menghampiri,"tulis @muklas

Lebih jelasnya berikut tulisan puisinya


Sore semakin pekat 

Kelam malam pun hadir gulita.

Nenek Darsih pedagang mendoan nampak lesu disamping warungnya.


Masih menenteng jerigen plastik.

Kosong tiada lenga didapat.

Wajah kuyu lesu nenek Darsih memelas menanti keajaiban keadilan lahir.


Nenek Darsih..

Nasibmu memelas.

Mengapa tidak kau buat terobosan baru : Mendoan rebus ?


Aku ikut termangu larut pada suasana Nelangsa.


Tepian serayu kuberseru memanggil nama bunda 3 kali.

Nggedruk lemah ping telu.

Masih senyap 😭😭

Posting Komentar

Posting Komentar

close
close