74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark
"/>

Pemkab Banyumas Gelar Upacara HUT Proklamasi RI Ke-75


Bupati Banyumas Achmad Husein Pimpin Upacara HUT Proklamasi RI Ke-75

Purwokerto – Dalam memperingati HUT Proklamasi RI ke-75, Pemkab Banyumas menggelar upacara Bendera di halaman Pendopo Si Panji, Purwokerto, Senin (17/8/2020).

Upacara Bendera itu di pimpin  oleh Bupati Banyumas Achmad Husein sebagai Inspektur Upacara. 

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peserta upacara hanya diikuti oleh tiga regu pasukan yang terdiri dari 1 regu TNI, 1 regu Polisi dan 1 regu Aparatur Sipil Negara. 

Demikian halnya untuk pengibar bendera, dilakukan oleh tiga pelajar anggota Paskibra tahun 2019.

Meski peserta terbatas, jajajaran Forkompimda terlihat hadir lengkap termasuk dihadiri oleh Danrem 071 Wijaya Kusuma dan Kepala SPN Purwokerto dan pejabat dari perbankan. 

Sebagai Inspektur Upacara, Bupati Banyumas tidak membacakan Naskah Proklamasi, namun membacakan teks Pancasila. Sedangkan Ketua DPRD Kabupaten Banyumas dr. Budhi Setiawan mebacakan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

Bertindak sebagai komandan upacara Kapten Arm Ali Sobirin Danramil 23 Cilongok, sedangkan petugas pengibar bendera adalah 3 pelajar anggota Paskibra Banyumas Tahun 2019.
Dalam sambutanya Bupati Achmad Husein yang membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak untuk belajar dengan Mbah Patmo Darsono (70 tahun) Warga Dusun Girpasang Kemalang Kabupaten Klaten. 

Meskipun rumahnya sangat sederhana yang masih menggunakan tungku tanah liat, tumpukan kayu, perkakas masak yang menghitam dan jagung yang digantung tapi mempunyai pitutur yang bagus.

“Urip kui sanajan abot tetep kudu dilakoni. Ojo sambat lan ojo ngeluh. Ojo mandeg senajan dengkul wis ndredeg. Nasihat ini selain disampaikan kepada saya juga disampaikan kepada warga Girpasang agar tidak mengeluh dan selalu bersyukur tinggal dilereng gunung,” katanya. 

Pada usia negara RI yang ke 75 tahun tersebut, Gubernur mengajak agar spirit "jangan mengeluh" itu selalu ada di setiap dada kita. 

Seberat apapun kehidupan yang kita hadapi, termasuk kondisi di tengah pandemi yang tengah dirasakan sekarang, kita tidak boleh mengeluh.

"Inilah saatnya kita menengok sanubari untuk menakar seberapa besar kadar cinta kita terhadap negeri. Kadar cinta kita tidak ditentukan seberapa penting posisi kita atau seberapa tenar nama kita. Kadar cinta kita diukur layaknya yang diajarkan Mbah Padmo pada warga Girpasang untuk menjalani kehidupan. Agar semua menjalankan tugasnya dengan ikhlas dan "tatag"," tuturnya.

Kondisi tersebut juga bisa disimak lewat heroisme perjuangan para pendahulu.(Parsito/Ram) 
Posting Komentar

Posting Komentar

close
close