Perlu diketahui bahwa para penerima BLT DD tersebut merupakan warga yang terdampak Covid19, seperti korban PHK, pedagang kecil yang bangkrut, atau para pengrajin di desa tetsebut. Dari 282 KK tersebut bukan para penerima Bantuan Sosial pusat dari Kemensos.
Menurut Kepala Desa Cibangkong, Sarwoto Aminoto ,BLT DD dilakukan berdasarkan hasil Musyawarah Desa dengan melihat aturan yang ada sesuai dengan regulasi dari Permendesa No. 6 tahun 2020, peraturan menteri keuangan (PMK) No. 40 tahun 2020, SE Mendes No 8 tahun 2020, SE Dirjen PPMD tentang Penegasan BLT Desa, Instruksi Bupati Banyumas No. 360/1476 Tahun 2020.
"Sebanyak 282 KK tersebut merupakan usulan masing masing RT dan oleh Pemerintah Desa di teruskan ke Pemkab Banyumas melalui dinas sosial, warga yang beruntung menerima BLT DD dapat mensyukuri dan memanfaatkan uang tersebut dengan baik." Katanya.
Plafon dana desa untuk bantuan langsung tunai adalah 25 % bila dana desanya 800 juta , bila DD nya 1,25 Miliar untuk BLT adalah 30%, sedangkan Desa yang mencairkan dana desa lebih dari 1,25 Milir maka alokasi BLT adalah 35%.
Seorang warga Cibangkong bernama Karsono (38 tahun) mengaku gembira menerima uang 600 Ribu dari Desa. Dirinya mengaku sejak Covid19 sudah tidak punya penghasilan untuk keluarga. Karsono sehari harinya berjualan makanan kecil di sekolah di Jakarta.
"Alhamdulillah sekali mas dapat bantuan dari Desa, tadinya saya sedih nggak dapat bantuan 600 yang katanya dari menteri Sosil, tapi tidak dapat, namun bersyukur saya dapat juga bantuan." Katanya.
Menurut rencana uang bantuan dari dana desa tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhn pokok dirumah. "Saya akan langsug belikan beras, minyak dan kebutuhan pokok lain mas,terima kasih untuk pemerintah desanya yang sudah memperhatikan." Kata Karsono.(*)
sumber: timesindonesia.co.id
#cibangkongbltdd #banyumasbltdd #pekuncenbltdd
#sarwotocibangkong #covidbltdd
Posting Komentar