74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

784 Mahasiswa KKN Unsoed Diminta Tingkatkan Pelestarian Lingkungan

FOTO : RAMA

Purwokerto - Unsoed pada periode Januari sampai Februari 2020, siap menerjunkan 784 mahasiswanya  ke desa-desa untuk mengabdi melalui kuliah kerja nyata (KKN) dengan tema "Melalui KKN UNSOED Kita Tingkatkan Pelestarian Lingkungan Berkelanjutan”.

Kegiatan pelepasan mahasiswa KKN periode itu dilakukan di auditorium Graha Widyatama Unsoed, Selasa (14/1/2020).

Ketua Lembaga Penelitan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Prof.Dr. Rifda Naufalin, SP., M.Si, mengatakan, dalam pelaksanaan program KKN Tematik Unsoed periode tersebut, KKN dimulai tanggal 15 Januari hingga 18 Februari 2020 selama 35 hari di beberapa kabupaten meliputi Kabupaten Banjarnegara, Pemalang, Pekalongan, Purbalingga, Brebes, Cilacap, Banyumas, dan Tegal dengan total desa yang menjadi lokasi KKN sebanyak 74 desa.

“Jenis KKN yang dilaksanakan yaitu KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat. Dalam KKN ini akan dilaksanakan penanaman 40 ribu bibit pohon penghijauan di 37 desa lokasi KKN Kecamatan Madukara & Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan penghijauan dilakukan melalui kerjasama dengan Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai  Serayu, Opak & Progo”, kata Prof. Dr. Rifda Naufalin.




Sedangkan Rektor Unsoed Profesor Dr. Suwarto, MS mengatakan, Indonesia memiliki salah satu kekhasan, yakni negara dengan lanskap utama yaitu perdesaan. 

Hal itu ditandai dengan lebih 80 % daerahnya secara kewilayahan berada di desa sehingga ini merupakan potensi yang luar biasa untuk dikembangkan, mulai dari aspek sumberdaya alam, manusia serta kehidupan sosial dan tradisi budayanya.

“Dibutuhkan komitmen bersama dari semua pemangku kepentingan, untuk ambil bagian dalam mengaktualisasikan potensi yang ada, sehingga masyarakat perdesaan menjadi mandiri dan sejahtera”, ungkap Rektor dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Rektor Bidang Akademik Prof.Dr.Ir Akhmad Sodiq M.Si.,Agr .

Rektor menyebutkan Unsoed sebagai perguruan tinggi yang memiliki kekhasan sebagai pusat pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal.

“Salah satu bentuk keberpihakan kita adalah dengan menjadi bagian dari meningkatkan potensi yang dimiliki di perdesaan melalui pendekatan lingkungan yang berkelanjutan”, kata Prof. Dr. Suwarto, MS.

Dia menambahkan bahwa isu lingkungan harus dibangun secara preventif, karena ketika kerusakan lingkungan telah terjadi, maka dampak sosial, ekonomi, psikologi, budaya yang terjadi akan sangat menghabiskan energi serta sumberdaya untuk memulihkannya. 

“Berkenaan dengan hal tersebut, saya berpesan kepada para mahasiswa yang akan terjun ke masyarakat, agar mengkampanyekan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan pada masyarakat,” imbuh Prof. Dr. Suwarto, MS. (Rama)


close
close