74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

PMII Purwokerto Gelar Workshop Tangkal Intoleransi Dan Radikalisme

FOTO: Istimewa
Purwokerto - Tangkal maraknya intoleransi dilingkungan Mahasiswa, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Purwokerto gelar workshop tematik peran mahasiswa dalam rangka menangkal intoleransi dan radikalisme yang bertempat di aula Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, jumat (13/12) pagi.

Ketua Pengurus Cabang PMII Purwokerto, Rizal Abdurrohman,  mengatakan, kegiatan itu dilaksanakan atas dasar maraknya masalah intoleransi yang berkembang di Indonesia.

"Khususnya intoleransi di banyumas sendiri  dan kita sebagai kaum muda dan kaum intelektual sangat berpengaruh dengan adanya problem intoleransi dan radikalisme ini, jadi PMII sebagai wadah mahasiswa yang mengedepankan keislaman dan keindonesiaan akan siap menjadi tameng dikampus untuk menangkal intoleransi dan radikalisme," katanya.

Dengan adanya kegiatan itu pihaknya mengharapkan dapat menjadi bekal untuk sahabat-sahabat PMII dan mahasiswa pada umumnya agar dapat bi menguatkan pemahaman tentang ke Indonesiaan dan memunculkan sikap yg ramah terhadap sebuah perbedaan tidak menunjukan sikap marah terhadap perbedaan.



Turur hadir juga Wakil Bupati Banyumas yang juga sebagai pemateri, Sadewo mengungkapkan marakmya radikalisme dan terorisme di Indonesia dikarenakan faktor sosial politik.

"Radikalisme sudah sampai pada polisi, instansi, ASN dan lain sebagainya, dan juga hal-hal yang menjadikan radikalisme sampai mahasiswa adalah karena pemahaman agama yang dangkal, baik PTN PTS maupun PTAI.
Ketidaktegasan kampus juga menjadi sebab radikalisme masuk kampus," ungkapnya.

Menurutnya, ketimpangan politik juga menjadi faktor adanya radikalisme di masyarakat. Sehingga radikalisme bukan hanya tugas pemerintah, namun tugas seluruh masyarakat

"Tesis Kyai Roqib 28 persen siswa sma smk terpapar radikalisme di banyumas, dimana mahasiswa harus bisa kontribusi dalam dunia keilmuan dalam memperkuat ahlak moral untuk mencegah radikalisme, melaporkan kegiatan yg terindikasi radikalisme ke pihak berwenang," imbuhnya. (Triasih Kartikowati)
close
close