Ia sering mengkritisi soal sampah yang selalu berserakan di perempatan wangon.
Menurutnya Wangon harus bersih dari sampah karena itu hjalur lintasan dari berbagai kota. Ia yang baru saja menunaikan Ibadah Haji saat bertugas di kantor boleh di katakan sangat di siplin dalam menjalankan tugasnya. Hal itu terlihat dari cara kerja perangkatnya yang terlihat bekerja secara makasimal.
Rudianto juga pernah mengkritisi soal Putusan MK mengenai pengangkatan perangkat baru yang di usulkan oleh Asosiasi Perangkat Desa atau Apdesi. Menurutnya yang lebih tau persoalan di desa adalah Kepala Desanya sendiri.
"Masa Warga yang yang tidak pernah tinggal di desa, saat baru menjadi warga desa boleh mencalonkan diri sebagai kepala desa, hal ini justru dapat menimbulkan konflik." Katanya saat bincang bincang di kantornya.
Kepala Desa yang mampu akrab dengan siapa saja ini mempunyai impian untuk mendirikan tempat pengolahan pembakaran sampah.
Dikatakannya sampah yang ada di masyarakat dan Kota Wangon di olah dengan cara di bakar menggunakan suhu tinggi, sehingga semua sampah dapat menjadi abu, nah abu inilah yang nantinya di manfaatkan sebagai pupuk atau yang lainnya."Rencana tersebut telah saya ajukan ke Pemda namun belum terealisasi, bila tidak direalisasikan saya akan mendirikannya sendiri."Pungkasnya.
