74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Cerita Dosen Unsoed Rayakan Idul Fitri di Negeri Kanguru, Masak Bergotong Royong

Cerita seru dosen Unsoed lebaran di Australia. ( Foto : Dok. Alief)

CTVINDONESIA, AUSTRALIA
- Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri merupakan hari yang sangat dirayakan oleh umat muslim di seluruh dunia. 

Tidak terkecuali bagi umat muslim yang kini sedang di perantauan, ujar alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed angkatan 2005 Kiky Srirejeki,M.Sc. kepada Humas Pengurus Pusat KAUnsoed (Keluarga Alumni Unsoed) Ir.H.Alief Einstein,M.Hum.

Kiky (sapaan akrab Kiky Srirejeki,MSc. dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis/FEB Unsoed) yang saat ini sedang menempuh pendidikan Doktor di bidang Accounting dan Finance di University of Western Australia (UWA) membagikan pengalaman lebarannya di Perth, Australia.


"kami di Perth merayakan Idul Fitri pada hari Sabtu, 22 April 2023 berdasarkan hasil keputusan Australian National Imams Council”, kata Kiky yang merayakan lebaran di Australia. 

Namun berbeda dengan di Indonesia, perayaan lebaran di Australia tidak terlalu semarak. 

“Tentu semarak perayaan lebaran jauh berbeda dengan di Indonesia, terutama karena tidak ada libur khusus untuk merayakan lebaran. 

Tahun 2023 ini di Australia bertepatan dengan hari Sabtu (hari libur) jadi umat Muslim lebih leluasa meluangkan waktunya untuk sholat jamaah Idul Fitri”,  ungkap anggota Institut Akuntan Manajemen Indonesia, Kiky.

“Kiky melaksanakan sholat jamaah Idul Fitri di sekitar komplek tempat Kiky tinggal dimana banyak mahasiswa Indonesia juga. Perayaan lebaran tahun ini di organize oleh Gabungan Komunitas Warga Indonesia, Komunitas Muslim Indonesia, Asosiasi Pelajar Indonesia,  dan Penerima Beasiswa LPDP. Jamaah mayoritas adalah pelajar dari Indonesia dan keluarganya, namun ada juga beberapa pelajar Muslim dari negara lain”, ujar Kiky yang juga dosen ahli Akuntansi Manajemen dari FEB Unsoed.

“Berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya (saat Covid-19), perayaan tahun ini lebih meriah, karena lebih banyak mahasiswa Indonesia yang datang dan tidak ada pembatasan perkumpulan oleh pemerintah setempat,” jelas Kiky. 

Lebaran yang khas dengan ketupat dan opor ayam menurut Kiky juga dirasakan oleh warga Indonesia di Perth.

 “Opor dan ketupat selalu jadi menu lebaran di sini. Ketupat yang dibungkus plastik lumayan mudah mencari disini, jadi bukan ketupat yang dibungkus daun kelapa (janur). Biasanya warga Indonesia disini bergotong royong untuk memasak menu lebaran yang dinikmati bersama-sama,” sambungnya. 

Kiky menambahkan “Meski jauh dari keluarga, namun kami masih bisa merasakan kekeluargaan yang hangat di perantauan,” pungkasnya.***


Sumber : Alief Einstein

Posting Komentar

Posting Komentar

close
close