74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Tokoh Ini Kumpul Bahas Idealnya Banyumas, Seperti Apa

Tokoh Banyumas.(Foto : Istimewa)

CTVINDONESIA
, BANYUMAS
- Bicara Banyumas adalah sesuatu yang sangat menarik kalangan terutama para pecinta yang ingin adanya dinamika daerah. Bahkan Banyumas yang terkenal dengan wisata Baturaden di kaki Gunung Slamet akan membuat betah para politikus.


Seperti yang dilakukan beberapa tokoh penting di Banyumas yang membahas keidealan di masa mendatang. Adalah Adhi Wiharto bersama Arif mantan ketua PAN Banyumas, mas Iteng ketua Pemuda Pancasila, mas Sunan mantan Sekretaris PKB ada juga mas Bangkit aktifis pergerakan dan mas Indaru akademisi dari Unsoed.


Mereka mengadakan pertemuan menjalin silaturahmi, Rabu sore tanggal 23 Agustus 2022 di Purwokerto, sepakat untuk diskusi seputar Banyumas, apa apa saja yang sedang terjadi di Banyumas,bagaimana idealnya Banyumas ke depan.


"Kami hanya silaturahmi biasa, dan kesempatan ini kami gunakan untuk membahas perkembangan untuk lebih baik,"kata Adhi.


Menurutnya, bicara pilkada 2024 yang akan datang,sudah dua periode ini pilkada Banyumas di menangkan paslon yang sama sama dari satu Partai.


"Kalau kita amati Banyumas ini kan tidak kekurangan tokoh tokoh yang kita nilai bagus untuk jadi pemimpin di Banyumas,di level nasional saja terhitung banyak tokoh2 yang berasal dari Banyumas.,


Ketua Satria Gerindra Banyumas tersebut juga mengataman banyak hal yang menarik perhatian yang ada di Banyumas seperti penggunaan dana PEN.


"Maka dari itu saya dan teman teman lintas partai ada juga dari ormas Pemuda Pancasila pada sore hari ini sepakat berdiskusi terkait kondisi itu, bagaimana idealnya itu tadi Banyumas di sikapi baik secara politik, sosial maupun ekonomi,"ungkapnya.


Pihaknya berharap pertemuan ini bisa jadi awal dan bisa ditindak lanjuti lebih strategis dan dinamis.Misal dibuat forum atau wadah yang bisa menampung ide ide yang ideal dan solutif untuk kepentingan Banyumas secara menyeluruh di semua aspek, baik sosial, politik, dan ekonomi.***


Posting Komentar

Posting Komentar

close
close