74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Minyak Goreng Langka, Bupati Sidak Toko di Purwokerto

Bupati Banyumas saat sidak minyak goreng di Purwokerto.(Foto:@facebook/Humas Pemkab)

CTVINDONESIA, BANYUMAS
- Imbas kelangkaan minyak goreng yang terjadi di Banyumas, mendadak sejumlah agen minyak goreng dan toko di Purwokerto disidak Bupati Banyumas Achmad Husein bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), Sabtu (19/2/2022).


Hal itu dilakukan karena pihaknya menerima keluhan diberbagai media sosial dan pemberitaan tentang sulitnya masayarakat mandapatkan minyak goreng.
Bupati mengakui terjadi kelangkaan minyak goreng, namun pihaknya tidak bisa menyalahkan akibat kelangkaan ini.


“Saya akan secepatnya mengumpulkan distributor minyak goreng untuk membahas permasalahan ini,” katanya.



Husein mengatakan mencari solusi untuk mengantisipasi kemungkinan warga yang bolak-balik datang ke pusat perbelanjaan untuk sekadar membeli minyak goreng seiring dengan adanya pembatasan pembelian maksimal dua liter per orang.


“Nanti, kami bersama Pak Kapolresta mencari solus misalnya dengan menggunakan stempel atau pembeli wajib menunjukkan kartu tanda penduduk saat membeli minyak goreng, supaya yang beli tidak bolak-balik dalam sehari, cukup seminggu sekali, kasihan yang lain,” katanya.


Sementara itu Pengelola Amindo Mart yang terletak di Kota Wangon, Dani Kristanti yang dihubungi terpisah mengatakan pihaknya juga turut prihatin dengan kelangkaan minyak goreng. Bahkan pihaknya berharap agar pemerintah bisa segera mengatasi masalah ini.



Dikatakan, akibat kelangkaan minyak goreng Amindo Mart menjual stok dengan sangat terbatas. Biasanya mendapat stok cukup kini hanya satu karton berisi 6 pcs.


"Mudah mudahan segera ketemu solusinya, karena kami toko yang menjual dari distributor, gak enak kalo ada warga mau beli stok terbatas,"katanya.


Sama halnya dengan yang dikatakan Pemilik Toko Intan Mas Purwokerto, Dani Alexander yang mengaku terpaksa membatasi pembelian minyak goreng di tempat grosir miliknya. Menurutnya, hal itu dilakukan karena pasokan minyak goreng dari distributor sangat sulit.


“Suplai terakhir dari distributor pada Januari lalu, biasanya seminggu sekali ada pasokan. Saya menyiasatinya dengan menjual 100 karton per hari, masing-masing berisi 12 liter, saya kira cukup untuk rumah tangga dan kebetulan hanya jual satu merek minyak goreng,” katanya.


Sementara  Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Banyumas Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu mengatakan pihaknya hingga saat sekarang belum menemukan adanya kasus dugaan penimbunan minyak goreng di Banyumas.


“Belum ada laporan penimbunan minyak goreng,” katanya.


Ditambahkan Kapolresta,  pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas guna mengawasi peredaran minyak goreng yang berkurang drastis.***

Posting Komentar

Posting Komentar

close
close