74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Dirjen PAS: Rumah Penyulingan Daun Sereh Pokmas Lipas Bapas II Purwokerto Percontohan Di Indonesia



BANYUMAS - Rumah penyulingan daun sereh kelompok masyarakat peduli pemasyarakatan (Pokmas Lipas) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Purwokerto Di Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Banyumas dinilai sebagai percontohan Bapas-Bapas di Indonesia.

Hal itu dikatakan Dirjen Pemasyarakatan (PAS) Kemenhumkam RI Reynhard Silitonga ditengah-tengah kunjungan kerjanya ke kota Purwokerto dalam rangka Expose Nasional Kinerja Pokmas Tahun 2020, Kamis (12/11/2020).

Saat meninjau Rumah Penyulingan itu, Dirjen PAS Reynhard Silitonga bersama Wabup Banyumas Sadewo Tri Lastiono melihat secara langsung proses penyulingan daun sereh menjadi beberapa item produk seperti karbol sereh, dan fuel booster.


"Kegiatan disini, kegiatan yang dilakukan  oleh Bapas Purwokerto sangat bermanfaat dan seharusnya diikuti oleh Bapas-Bapas di seluruh Indonesia," kata Dirjen PAS Reynhard Silitonga kepada awak media. 

Karena dengan membina para klien atau warga binaan tersebut diharapkan mereka akan siap bekerja dan kembali ke masyarakat. 

"Dengan mendidik dan membina warga binaan, agar mereka siap bekerja saat kembali ke masyarakat. Selain itu melalui kegiatan ini diharapkan masa lalu mereka akan dilupakan,"ujarnya.

Untuk itu, diperlukan dukungan  dari masyarakat dan juga pemerintah daerah dalam membina eks narapidana tersebut. 


Sedangkan Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan, pemkab Banyumas sudah bersedia meminjamkan lahan seluas 1,5 hektar untuk kebutuhan rumah suling daun sereh. 

"Kami pemkab Banyumas sudah siap membantu lahan seluas 1,5 hektar di daerah gunung tugel. Dan sudah ditandatangani oleh Pak Bupati. Tapi 1,5 hektar itu tidak mati Pak Dirjen, mungkin bisa lebih,"ucapnya.


Sementara Kepala Bapas II Purwokerto Edy Suwarno menjelaskan, lahan rumah suling daun sereh di desa kedungrandu Patikraja seluas 3,6 hektar milik Lapas akan terus dikembangkan. 

"Berarti nanti kalau ada lahan dari pemkab 1,5 hektar luasnya betambah menjadi 5 hektar lebih untuk rumah suling daun sereh bagi pelatihan dan pembinaan klien di Banyumas,"ungkapnya.

Direktur PT. Dewara Nusa Jaya Selalu Pokmas, Wahyu Baharudin mengatakan, saat ini rumah suling daun sereh di Desa kedungrandu sudah mempekerjakan sebanyak 24 orang klien. 

"Kami sudah mempekerjakan 24 klien, dan produk-produk rumah suling daun sereh ini kita beri nama Indopas. Dan beberapa produk sudah kita hasilkan diantaranya untuk handsanitizer, karbol dan lainnya,"ungkapnya.

Sekarang kapasitas produksi rumah suling kedungrandu masih 250 kilogram perhari berbeda dengan rumah suling yang ada di nusakambangan. 

"Kapasitas produksi sehari disini masih 250 kilogram daun sereh perhari mengingat mesinnya tidak terlalu besar. Tidak seperti di Nusakambangan bisa mencapai satu ton,"tandasnya.

Menurutnya, untuk harga minyak daun sereh memang naik turun namun  saat covid ini masih bagus. 

"Harganya saat ini lagi lumayan bagus saat covid yaitu 250 ribu per kilo, sedangkan disini per harinya memproduksi 5 kilogram,"jelasnya.


Sementara salah satu klien bernama Muhammad Abdul Azis (33 tahun) asal Kebumen mengatakan, awalnya untuk bisa membuat sereh menjadi karbol dibutuhkan pelatihan selama setengah bulan. 

"Awalnya memang sulit namun karena kami terus dididik dan dibina akhirnya bisa membuat campuran  sereh menjadi karbol," katanya. 

Bahkan selama bekerja di rumah suling itu dia diberi gaji Rp. 50 ribu perhari. 

"Ya kami di gaji 50 ribu per hari disini, lumayan mas," tutupnya.

Saat ini berdasarkan data dari Bapas Kelas II Purwokerto, jumlah klien yaitu 1.070 orang dan yang berdomisili di Kabupaten Banyumas berjumlah 420 orang.(Rama) 
Posting Komentar

Posting Komentar

close
close