74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Banyumas Butuh Shelter Dalam Tangani Kasus Kekerasan Terhadap Anak


Kegiatan Juguran Dengan Topik Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak Dan Perempuan

Purwokerto, Kasus kekerasan  terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Banyumas dari Januari 2020 sampai sekarang ada 63 kasus.

Dari 63 kasus itu di antaranya 15 kasus kekerasan terhadap anak.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Penanganan Korban Berbasis Gender dan Anak (PPT PKBGA) Kabupaten Banyumas Dr. Tri Wuryaningsih dalam kegiatan juguran yang diadakan komunitas pers dan mitra kerja bekerjasama dengan Pemkab dan Polresta Banyumas di Purwokerto, Selasa (11/8/2020).

Menurutnya, kekerasan terhadap anak tersebut kebanyakan yang terjadi terkait kekerasan seksual.

Hanya persoalannya kata Dr. Tri Wuryaningsih, dalam penanangannya PPT PKGBA Banyumas tidak memiliki shelter.

"Sehingga kalau ada kasus yang terjadi, kami kirim ke Semarang," ungkap Dosen FISIP Unsoed itu.

Untuk itu, lanjut Dr. Tri Wuryaningsih, berharap Pemkab Banyumas bisa membantu terbangun nya shelter tersebut.

Kapolresta Banyumas Kombes Pol. Whisnu Caraka

Sedangkan Kapolresta Banyumas Kombes Pol. Wisnu Caraka menjelaskan, saat ini di Polresta Banyumas dalam menangani kekerasan didominasi oleh kekerasan terhadap anak-anak.

"Kasus yang terjadi didominasi kekerasan pada anak-anak. Yang dilakukan Polresta Banyumas adalah khusus unit PPA ,dimaksimalkan oleh Polwan dengan spesifikasi penanganan PPA", terangnya.

Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono

Sementara Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan, untuk shelter sebetulnya sudah di anggarkan.

"Banyumas sebenarnya masih banyak aset, jadi jangan kuatir, kami akan mewujudkannya tahun depan,"tandasnya.

Kekerasan terhadap anak, kata Wabup, memang seperti fenomena gunung es.

"Sampai tahun 2020 ada 23 kasus kekerasan terhadap anak terjadi. Memang kekerasan pada anak merupakan fenomena gunung es," akuinya.

Namun shelter yang dibutuhkan, kata Dr. Tri Wuryaningsih, tidak hanya bangunan fisik saja.

"Shelter yang kami maksud bukan saja bangunan fisik, namun harus ada satpam dan pengasuhnya," imbuhnya.(Rama)

0

Posting Komentar