74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Musim Hujan, Waspadai Juga Serangan Tomcat Dirumah

Salah seorang warga penjaga minimarket di Banyumas sedang membersihkan serangan tomcat. Sumber Foto : Capture dari video Saladin
BANYUMAS - Musim hujan mulai tiba, hati hati dengan serangga kecil bernama Tomcat. Karena sekali sentuh akan mengeluarkan racun dalam tubuhnya sehingga kulit dapat mengakibatkan gatal luar biasa. Bahkan bila terus digaruk akan fatal akibatnya, apalagi bila tersentuh anak kecil akan sangat kasian melihatnya. 
Di Desa Tinggarjaya ,Jatilawang beberapa warga mengalami gangguan serangan tomcat. 

Walau kecil skalanya, namun warga bernama Rohmani pernah tersentuh tomcat dilehernya hingga mengakibatkan gatal berkepanjangan. "Sangat menderita mas, dan rasanya panas ,bisa sampai dua minggu baru sembuh dan berbekas,"katanya.


Dilansir dari wikipedia, ada sedikit tips menghindari tomcat yakni tutup jendela dan matikan lampu jika tidak digunakan karena Tomcat menyukai tempat-tempat yang terang. Jangan memakai pakaian yang terbuka untuk menghindari sentuhan langsung dengan Tomcat. 

Sebaiknya jendela diberi kasa nyamuk agar Tomcat tidak bisa masuk. Hati-hati jika memiliki anak kecil yang suka bermain di dekat tanaman dan singkirkan dari rumah apabila tanaman tersebut dalam kondisi tidak terawat karena dapat berpotensi menjadi sarang Tomcat.

Kulit yang terkena toksin Tomcat akan merah meradang mirip herpes tetapi tidak sama. Pengobatannya
menggunakan salep dan antibiotik. Biasanya hydrocortisone 1% atau salep betametasone dan antibiotik neomycin sulfat 3 x sehari atau salep Acyclovir 5%. Peradangan juga dapat diredakan dengan mengkompres bagian kulit yang terkena racun dengan air dingin.

Bukan Karena Gigitan Tomcat

Istilah untuk gigitan tomcat sendiri sebenarnya keliru. Kata ahli, binatang kecil ini tak menyengat maupun menggigit. Sebab, bersentuhan dengan serangga ini saja sudah bisa lo memberikan efek beracun pada tubuh manusia. Tomcat sendiri masuk dalam keluarga jenis kumbang yang ukurannya kurang dari satu centimeter.

Dilansir dari halodoc.com, Serangga kecil ini biasanya muncul dengan gerakan merayap. Tomcat akan menyembunyikan sayapnya ketika berjalan merayap dan terlihat seperti semut. Hati-hati, jangan sekali-kali mengganggu hewan yang satu ini. Kata ahli, bila terganggu atau terancam tomcat akan meningkatkan porsi racun di perutnya, seperti kalajengking. Cairan racun ini adalah hemolim atau racun “aederin”.

Serangga ini akan secara otomatis melepaskan cairan racun di dalam tubuhnya saat terkena kontak atau bertabrakan dengan kulit manusia. Enggak cuma itu saja, tomcat juga bisa mengeluarkan racun tersebut ke benda-benda lainnya. Misalnya, pakaian, handuk, atau benda lainnya.

Ketahui Pertolongan Pertamanya

Bagi kamu yang terkena cairan racun tomcat atau “gigitan tomcat”, perlu waspada. Jangan main-main lo, racun serangga ini bisa menyebabkan rasa gatal, terbakar, mengiritasi kulit, bahkan seperti menimbulkan luka bakar. Nah, berikut pertolongan pertama pada gigitan tomcat:

- Cuci daerah tubuh atau kulit yang terkena cairan atau dihinggapi tomcat dengan sabun dan air.

-  Antiseptik yang dicampur dengan krim steroid dosis rendah misalnya “Fucicort”, bisa digunakan mengurangi perih di bagian tubuh yang terkena racun.

- Jangan biarkan luka yang masih basah berada di bawah sinar matahari, sebab bisa menimbulkan bekas hitam yang sulit dihilangkan.

- Bila ada tanda infeksi, seperti nanah atau nyeri, cobalah oleskan krim antibiotik, seperti gentamicin krim.

- Untuk mencegah racun tomcat, cucilah baju atau barang lainnya yang dihinggapi tomcat dengan larutan antiseptik kalium permanganat (KMnO4).

- Jangan pecahkan benjolan yang disebabkan oleh gigitan tomcat karena bisa menimbulkan infeksi.

- Ingat, reaksi kulit yang parah sebaiknya perlu mendapatkan perawatan medis.

Lebih Baik dengan Perawatan Medis

Kasus gigitan tomcat sebenarnya sih lebih baik ditangani langsung oleh ahli medis. Kata ahli, orang yang terkena gigitan ini sebaiknya tidak melakukan pengobatan sendiri di rumah. Tujuannya, untuk mendapatkan penanganan yang tepat sehingga bisa terhindar dari infeksi yang lebih parah.

Menurut ahli Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, mencuci bagian kulit yang terkena racun memang bisa menjadi langkah awal untuk tindakan pertama yang perlu dilakukan. Namun agar penanganannya tepat, gigitan tomcat sebaiknya jangan diobati sendiri. Pasalnya, ada kalanya tomcat bisa menyebabkan reaksi yang parah pada beberapa orang.

Untuk reaksi ringan, racun tomcat ini bisa menyebabkan peradangan ringan di sekitar kulit. Di tahap ini pengobatannya bisa dilakukan dengan pemberian antiradang yang dioleskan. Namun, lain ceritanya bila reaksi yang ditimbulkan cukup parah. Kata ahli, racun atau partikel ini bisa saja masuk ke aliran darah sehingga peradangan kulit menyebar luas dan menyebabkan kulit merah, bengkak, dan melepuh.

Oleh sebab itu, untuk menghindari infeksi dari kasus gigitan tomcat dapat ditangani dengan tepat dan efektif dengan meminta bantuan ahli untuk mengatasinya.(*)



close
close