74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Supriyanto Beserta Anak Istri Tewas Setelah di hantam Minibis di Rawalo

Foto: Petugas jasa raharja ketika di rumah duka saat meminta informasi pada keluarga korban terkait santunan jasa raharja.(6/4/16).
Jatilawang- Kecelakaan tragis pada hari Selasa (5/4/16) pukul 16;30,  tepatnya di dekat pertigaan Menganti, Rawalo, tepatnya di Jalan Raya Jatilawang-Rawalo tepatnya arah 50 meter dari ke Barat Pertigaan Rawalo. Kejadian ini menimpa pengendara motor bernama Supriyanto beserta anak dan istrinya Warga Desa Tinggarjaya RT 1 RW 10, Jatilawang.

Kejadian bermula ketika Supriyanto berusaha menghindari lubang yang ada di jalan, namun karena hilang keseimbangan motor Jupiter Z bernomor polisi BG 3364 BW  sempat menabrak kendaraan yang ada di depannya, akibatnya oleng dan terjatuh. Pada saat itulah datang mobil minibus AA 1448 DD dari arah belakang yang di kemudikan oleh Mu’adin warga Desa Karanganyar RT 5/1 Gandrungmangu Cilacap yang langsung menabraknya.

Akibat kejadian tersebut Supriyanto (29thn) seorang karyawan swasta dan anak laki lakinya Zitni Ulul Anam yang masih berusia 3 tahun tewas di tempat kejadian. Sedngkan Istrinya Kiki Listiyani (29thn) meninggal pada malam sekitar pukul 12 setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit.
Dari tempat tempat kedimn Jenazah di kuburkan keesokan harinya (6/4/16) pada pukul 9:30 wib di TPU Tanah Abang Tinggarjaya, sedang suaminya di kuburkan di tempat kelahirannya Purbalingga. 

Sementara keterangan dari pihak Jasa Raharja di Rumah Almarhum bahwa karena ini kecelakaan murni korban akan di berikan santunan melalui ahli waris dalam hal ini Ibu dari korban Kiki Listiyani sebesar 25 juta rupiah, begitu pula halnya dengan Supriyanto. Sedangkan anak korban karena belum mempunyai ahli waris mendapat bantuan dan penguburan sebesar 2 juta rupiah.

Dari pihak keluarga korban saat di tanya tentang kejadian ini merasa terpukul. Orang tua korban hingga saat ini terlihat shock. Menurut paman korban padahal niatnya dalam waktu dekat ini akan membangun rumah, namun takdir berbicara lain. “Mereka rencananya mau bangun rumah di belakang mas, tapi ternyata harus di panggil yang Kuasa terlebih dahulu.” Ungkap Pamannya.


close
close