74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Karna Atap Ambruk Siswa SD Ujiannya Lesehan

CILACAP(10/6/15) – Karena atap ruang kelas yang berkonstruksi baja ringan
ambruk, siswa SD Negeri 01 Karangturi, Kecamatan Kroya harus mengikuti
Ujian Kenaikan Kelas (UKK) di ruang musholla.

Bukan hanya itu, para siswa kelas 2 sekolah ini terpaksa mengerjakan
soal ujian tanpa bangku dan meja. Dengan posisi duduk lesehan, mereka
harus berkonsentrasi mengerjakan dengan pengawasan satu orang guru.

Hal ini karena atap dua ruang di sekolah yang berada di Desa
Karangturi, Kecamatan Kroya, pada Selasa (26/5) dini hari itu ambruk.
Ruangan kelas yang mengalami kerusakan itu adalah ruang kelas 6 dan
ruang guru.

Kepala SDN Karangturi 01 Basirun Suwandi mengatakan, rencana pemborong
yang menargetkan renovasi sebelum pelaksanaan ujian, belum bisa
dilakukan. Sebab, garis polisi yang terpasang baru dibuka Senin (8/6)
pagi.

“Karena keterbatasan ruangan, sebanyak 22 siswa kelas 2 terpaksa
mengikuti ujian di musholla,” katanya, Senin (8/6).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
(Disdikpora) Kabupaten Cilacap Warsono SH MHum membantah bahwa proses
belajar siswa di SDN Karangturi 01 terganggu.

Menurutnya, ruangan tersebut sebelumnya digunakan siswa kelas 6, dan
saat ini ruangan tersebut tidak digunakan karena para siswa tengah
menunggu kelulusan.

“Itu kebetulan kan kelas 6. Karena sudah lulusan jadi kelas kosong
saja,” jelasnya saat dihubungi wartawan, Senin (9/6).

Dikatakannya, persoalan ambruknya atap dua ruang kelas itu menjadi
tanggung jawab pemborong.

Ditargetkan, sebelum tahun ajaran baru perbaikan ruangan sudah selesai.

Untuk ke depan, imbuh dia, pihaknya akan lebih memperketat pengawasan
pembangunan atau perbaikan gedung sekolah. “Kita sudah melakukan
pertemuan dengan pemborong. Mereka berkomitmen dan bertanggung jawab
untuk memperbaiki ruangan. Dikembalikan dengan jaminan keamanan dan
kenyamanan,” ungkapnya.

Dari informasi yang dihimpun, polisi masih menyelidiki ambruknya atap
ruangan SDN Karangturi 01.

Pada Sabtu (6/6) lalu, polisi menggandeng tim ahli untuk memeriksa
konstruksi serta spesifikasi bangunan yang ambruk.
Sebelumnya, atap ruang kelas SD tersebut ambruk pada Selasa (26/5) dini hari.

Selain kursi dan meja yang rusak akibat tertimpa rangka atap,
kerusakan juga terlihat di sejumlah jendela serta tembok bangunan yang
retak.

Meski hingga kini belum diketahui penyebab pasti, konstruksi bangunan
atap baja ringan itu diduga tidak sesuai dengan spesifikasi.

Pasalnya, bangunan tersebut baru berumur tiga tahun. Dari taksiran
sementara, kerugian mencapai Rp 180 juta. Hal itu meliputi kerusakan
gedung, perabotan ruangan, kursi, dan bangku sekolah. (ck)
Attachments area
Posting Komentar

Posting Komentar

close
close