CTVINDONESIA - Peristiwa tragis yang menimpa MA (17), siswi SMK Negeri 3 Banyumas yang terjatuh dari lantai empat gedung Universitas Terbuka (UT) Purwokerto beberapa hari lalu, kini telah mencapai titik damai antara pihak keluarga korban dan manajemen kampus.
Kesepakatan tersebut dicapai melalui pendekatan kekeluargaan dan mediasi yang melibatkan berbagai pihak.
Keluarga MA menyatakan menerima dengan lapang dada kejadian yang menimpa putri mereka dan menyampaikan bahwa mereka tidak akan menempuh jalur hukum.
“Kami sudah ikhlas dan tidak ingin memperpanjang persoalan ini. Pihak kampus sudah datang dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung. Bagi kami, itu lebih dari cukup,” ujar perwakilan keluarga saat ditemui wartawan.
Di sisi lain, pihak UT Purwokerto menyatakan duka cita yang mendalam dan menegaskan komitmennya untuk meningkatkan aspek keselamatan di lingkungan kampus.
“Kami turut berduka atas kejadian ini dan menjadikannya sebagai pelajaran besar. Ke depan, kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap protokol keselamatan dan akses pengunjung,” kata salah satu pejabat kampus dalam konferensi pers.
Kesepakatan damai ini disebut-sebut difasilitasi oleh tokoh masyarakat setempat, aparat kepolisian, serta Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.
Pihak kampus juga dikabarkan telah memberikan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk empati dan tanggung jawab moral.
Meski kasus ini tak berlanjut ke jalur hukum, berbagai kalangan menilai pentingnya audit keselamatan di fasilitas pendidikan, terlebih yang melibatkan kegiatan pelajar dari luar institusi.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan, terlebih yang melibatkan pelajar di bawah umur.
Komentar0