74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark
"/>

Unsoed - LAPAN Sepakat Berkolaborasi Gerakkan Sektor Pembangunan Berbasis IPTEK


Foto:Rama

Purwokerto - Untuk mencapai visinya sebagai penggerak sektor-sektor pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam lima tahun ke depan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) harus berkolaborasi salah satunya dengan lembaga pendidikan tinggi. 

Kolaborasi itu diwujudkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Rektor Unsoed Profesor Dr. Suwarto, MS dengan Kepala LAPAN Profesor Dr. Thomas Djamaluddin di kantor Rektorat Unsoed, Purwokerto, Rabu (26/2/2020). 

Pada kesempatan itu, Kepala LAPAN Prof. Dr. Thomas Djamaluddin mengatakan, lima tahun yang lalu, LAPAN mempunyai visi menjadi pusat unggulan dan sudah terealisasi tujuh pusat teknis. 

"Dan Alhamdulillah tujuh pusat teknis ini sudah ditetapkan sebagai pusat unggulan IPTEK (PUI) yaitu pusat teknologi dan sains atmosfer, pusat sains antariksa, pusat data dan teknologi pengindraan jauh, pusat pemanfaatan pengindraan jauh, pusat teknologi roket, pusat teknologi satelit dan pusat teknologi penerbangan," kata Prof. Dr. Thomas Djamaluddin sesuai penandatangan MoU. 

Menurut Thomas, tujuh kompetensi utama LAPAN itu menggambarkan 4 kompetensi sains dan 3 kompetensi teknologi. 

"4 kompetensi sains yaitu kompetensi sains antariksa dan sains atmosfer berpusat di Bandung, kemudian pengindraan jauh, kami punya dua pusat di Jakarta timur. Kemudian tiga kompetensi teknologi, kami punya 3 pusat di Bogor, teknologi roket, satelit dan aeronautika. Kemudian satu kompetensi lagi adalah kajian kebijakan penerbangan dan antariksa yang ini sedang diupayakan untuk nantinya menjadi PUI juga terkait dengan ilmu-ilmu sosial dan humaniora," jelasnya. 

Terkait kerja sama dengan Unsoed, Thomas Djamaluddin menyebutkan bisa saling memperkuat. 

"Dan kami mempunyai visi dalam lima tahun ke depan itu untuk menjadi penggerak sektor-sektor pembangunan berbasis IPTEK penerbangan dan antariksa untuk mewujudkan visi misi Presiden, " ungkapnya. 

Karena sekarang, kata Thomas, Kementerian/Lembaga tidak boleh mempunyai visi dan misi sendiri. 

"Jadi visi menjadi penggerak sektor pembangunan itu untuk mewujudkan visi misi Presiden dan Wakil Presiden,"tandasnya.

Dengan keunggulan terkait IPTEK penerbangan dan antariksa, lanjut Thomas, LAPAN ingin membangun kolaborasi. 

"Karena visi menjadi penggerak sektor pembangunan pun, kami di dasari pada lima nilai yaitu inovatif, integritas, akuntabel, berorientasi pada pengguna dan kolaboratif. Nah kolaboratif ini yang menjadi dasar kami untuk melakukan kerjasama - kerjasama yang lebih efektif, " pungkasnya. 

Prof. Dr. Thomas Djamaluddin berharap melalui kerjasama itu dapat saling meningkatkan kapasitas masing-masing pihak. 

Ditempat yang sama Rektor Unsoed Prof. Dr. Suwarto, MS menyambut baik kerjasama dengan LAPAN. 

"Mudah-mudahan bekerja sama dengan LAPAN, visi Unsoed yaitu 2034  menjadi pusat sumberdaya pedesaan dan kearifan lokal bisa terwujud cepat," pungkas Prof. Dr. Suwarto.(Rama)
close
close