74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Subagyo Beberkan Nilai Kejujuran Dalam Gernas Manjur 2017 Himpaudi

Banyumas – Dalam rangka mewujudkan Generasi Indonesia Cerdas Berintegritas, HIMPAUDI Jatilawang, Banyumas ,Jawa Tengah pada Sabtu (20/5/17) melakukan Gerakan Parenting Education di Aula desa Kedung Wringin, Jatilawang Dalam Gerakan Nasional Pembelajaran Aku Anak Jujur (Getnas Manjur 2017).

Kegiatan parenting dilakukan di lembaga PAUD masing-masing pada jam 10.00 WIB s.d12.00 WIB dengan Tema parenting ” Melalui penguatan pendidikan karakter Anak Usia Dini, kita Songsong lahirnya generasi baru berintegritas”. Narasumber parenting dalam kesemptan tersebut menghadirkan Pembicara dari pejabat DPRD Banyumas Subagyo, S.Pd. M.Si. selain itu juga di hadiri Tokoh Kades Muda dari Pengadegan yakni Nisam Sukmajaya,Ketua Himpaudi Kaminah Sirin, S.Pd, Bunda PAUD Mukirah Hartadi serta Penilik PAUD dari Dinas Pendidikan Banyumas Eni Indaryati ,S.Pd.

Salah satu peserta Gerakan Nasional Pembelajaran Aku Anak Jujur (Gernas Manjur 2017) yang di adakan oleh HIMPAUDI menanyakan peran Pemerintah dalam mendukung PAUD sebagai langkah awal pembentukan generasi jujur pada Subagyo,S.Pd, M.Si. (foto:ck)

Gerakan Nasional Pembelajaran Aku Anak Jujur atau di singkat Gernas Manjur tersebut di adakan dalam rangka memperingati Himpaudi yang ke 11 dan serentak di adakan di seluruh Indonesia.

Tokoh Pembicara Subagyo dalam paparannya menjelaskan arti pentingnya menanamkan nilai kejujuran sejak usia dini. Hal tersebut di awali dari proses pendidikan orang tua terhadap anak. Namun jujur harus di mulai dari diri pribadi yang mengajarkannya pada anak anak.

“Tanamkan budaya jujur, buatlah keluarga yang dapat di percaya, untuk menciptakan generasi jujur.” Katanya.

Dihadapan sekitar 170 orang tua dan anak Anggota DPRD ini juga menjelaskan tentang bahaya merokok. ” Ciri pengguna narkoba kelas bawah itu ya perokok.”Tegasnya.
“Jangan lalai sbg orang tua terhadap pendidikan jiwa jujur. ciptakan aktivitas, gunakan dgn perbuatan yg bermanfaat bagi orang lain, bukan dgn ucapan yang manis dan halus.” Tambahnya.

Sementara dari peserta yang hadir ada yang menanyakan tentang alokasi anggaran Desa bagi PAUD. Menurut Bagyo, sapaan akrabnya bahwa,”Desa rata rata malas menganggarkan guna Pendidikan Usia Dini, kebanyakan anggaran keberpihakan pada salahbsatu kegiatan, jadi Guru PAUD pun harus mampu menyuarakannya.”Jawabnya.

Sayangnya tuan rumah Desa Kedungwringin yakni Kepala Desanya tidak menghadiri acara nasional tersebut, bahkan Pemerintah Desa hanya membantu anggaran kegitan tersebut sebesar 400.000 rupiah, yang terbesar justru dari sumbangan para orang tua wali PAUD dan pembicara.(*)

0

Posting Komentar