JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja purnama mengungkapkan isi pembicaraan saat menerima Sandiaga Uno di Balaikota, Jumat (12/8/2016), salah satunya adalah terkait isu SARA.
Dalam pertemuan selama 25 menit itu, Ahok mengaku menegur Sandi dengan suara tinggi.
"Saya sampaikan tolong jangan main SARA, jangan memprovokasi warga yang mau kita tertibkan, karena saya pindahkan ke rumah susun, dia lebih baik," kata Basuki atau Ahok di Balai Kartini, Sabtu (13/8/2016).
Ahok juga meminta Sandiaga untuk menyampaikan pesannya ke Gerindra soal ketidaksukaan dirinya ketika Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto membuka tenda di lokasi penggusuran Luar Batang.
"Saya bukan pengecut, sampai kan ke partai anda Gerindra, saya tidak suka cara Anda pasang-pasang tenda, saya mau bangun tanggul, terus gerakan masyarakat utara macam-macam itu, di belakang itu, saya punya data, saya sampaikan jangan main SARA," kata Ahok.
Menanggapi soal kritikan Ahok, menurut Mantan Bupati Belitung Timur Itu, Sandi menjawab jika isu sara saat ini sudah tidak laku lagi.
"Bukan soal tidak laku, justru saya bilang, kalau main SARA tidak laku, tidak membuat kamu lebih populer, tidak membuat kamu menang, kamu ngapain main SARA, merusak mental bangsa ini," tegas Ahok.
Menurut Ahok, saat Gerindra membuka Tenda di lokasi gusuran Luar Batang, dia tidak ada niatan untuk membongkar dan sengaja dibiarkan dengan harapan, Gerindra memberi pasokan mi dan sembako sepanjang tahun.
"Tapi, kok berhenti? Kasih lagi dong, gua bilang, lu mau lihat orang mati kena rob? Sekarang saya kasih tau ke lu, lu bilang ke partai lu. Ini akhirnya orang Luar Batang, kirim surat ke saya, minta tolong saya pasang tanggul, karena takut rob bisa mati," kata Ahok.
"Saya bilang sama dia gitu. Dia (Sandiaga) cuma bilang, jangan khawatir, lucu juga gua pikir, 'SARA tidak akan membuat suara bapak turun'. Oh saya bilang, kalau begitu pikirannya, lu jangan main SARA, ngapain main SARA, daripada ngerusak bangsa ini. Saya bilang gitu," lanjut Ahok. (Acep Nazmudin)
Sumber: Tribunnews.com
Posting Komentar