74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Tito Di Usulkan Presiden Jadi Kapolri

JAKARTA, Indonesia - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mencalonkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Kepastian itu disampaikan oleh Ketua DPR, Ade Komar yang ditemui pada Rabu, 15 Juni di daerah Jakarta Pusat.
"Saya sudah menerima surat dari Pak Presiden. Isi Surat itu menyebut Presiden meminta pencalonan Komjen Tito Karnavian dan hanya satu-satunya calon Kapolri menggantikan Jendral Badrodin Haiti," ujar pria yang akrab disapa Akom itu.
DPR akan segera memproses hal tersebut yang dimulai dengan rapat pimpinan untuk menyampaikan pencalonan Komjen Tito. Respons positif juga disampaikan oleh anggota DPR Komisi III, Bambang Soesatyo.
"Dari sisi kepangkatan sudah memenuhi ketentuan, yakni Bintang 3. Tetapi, dari sisi senioritas dia melompati beberapa angkatan. Walau dari segi kemampuan, kecerdasan, intelektualitas dan profesionalitas tidak ada yang meragukan," ujar Bambang yang dihubungi melalui pesan pendek.
Bambang menyebut dalam rapat paripurna besok, surat pengajuan dari Jokowi akan dibacakan dan dibahas. Setelah itu, mereka akan berdiskusi mengenai jadwal untuk fit and proper test.
"Semoga jelang perayaan Idul Fitri sudah bisa kami selesaikan dan bisa ditetapkan dalam pengambilan keputusan di sidang paripurna pada tanggal 28 Juni 2016," tutur dia.
Bambang berharap, jika terpilih sebagai Kapolri, Tito bisa menjadi perekat semua fraksi yang ada di Polri sehingga ke depan bisa semakin solid dalam menghadapi tantangan dan perkembangan masyarakat yang semakin kompleks.
Sebelum terpilih menjadi Kepala BNPT, Tito merupakan Kapolda Metro Jaya hanya selama 9 bulan. Sebelumnya, Tito pernah ditarik menjadi Kapolda Papua.
Pria lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1987 telah menduduki posisi yang strategis dan cemerlang.
Pencapaiannya yang cemerlang dimulai tahun 2001 ketika Tito yang memimpin tim kobra berhasil menangkap putra mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra dalam kasus pembunuhan Hakim Agung Syaifudin. Capaian lainnya, pada tahun 2009 lalu ketika bergabung dalam tim penumpasan jaringan terorisme pimpinan Noordin M. Top. (*)
Sumber:Rappler.com
close
close